setiap Orang seringkali penasaran dengan apa yang digeluti
para petinggi keagamaan di balik pintu-pintu tertutup. Demikian juga dengan
harta karun yang konon ada dalam ruangan rahasia di Vatikan.
Bahkan ada dugaan bahwa Paus memiliki bukti keberadaan mahluk
angkasa luar (extraterrestrial) dan setan yang
disembunyikan dalam katakombe (gua bawah tanah). Namun, ternyata, rahasia
berkas-berkas itu lebih realistis dari pada yang diduga.
Karena alasan itu, seperti dikutip dari Ancient Origins pada Rabu (1/2/2017),
rahasia itu malah lebih menarik. Ada surat-surat tulisan tangan dari para tokoh
seperti Ratu Mary dari Skotlandia dan Abraham Lincoln, hingga dekrit
pengasingan Martin Luther. Yang jelas, isi arsip-arsip itu cukup membuat mata
membelalak.
Sifatnya yang rahasia itulah yang membuat isinya sangat
menarik, sekaligus membuatnya dijaga ketat.
Sebenarnya, bukan bukti keberadaan alien yang dicoba
disembunyikan dari mata orang luar, melainkan dokumen yang melibatkan
keterlibatan oknum gereja pemerintahan Mussolini, atau bahkan gerakan
anti-Semit yang digagas Hitler.
Baru pada
1881, Paus Leo XIII mengizinkan para peneliti untuk melihat sebagian isi arsip.
Tapi, itu bukan hal yang gampang bagi seseorang untuk melihat dokumen tadi dan
prosedurnya belum banyak berubah selama 200 tahun terakhir ini.
Yang jelas,
jurnalis, mahasiswa, dan peneliti amatir tidak diberikan akses. Setelah pihak
yang tertarik membuktikan dirinya sebagai cendekiawan serius, izin diberikan
dan harus diperbarui setiap 6 bulan.
Untuk menuju
tempat arsip, seperti kata O'Loughlin pada 2014, "Seorang cendekiawan
harus masuk lewat Porta Sant'Anna, melewati para Pengawal Swiss, berjalan
melewati Cortile del Belvedere, dan menunjukkan izinnya."
Setelah
dipersilakan, cendekiawan itu harus menyebutkan dokumen tertentu yang ingin
mereka telaah dan hanya boleh menelaah 3 dokumen per hari.
Jadi,
cendekiawan itu hanya boleh menelisik katalog isi arsip dan memilih artikel
yang ada dalam katalog bertuliskan tangan dalam bahasa Italia atau Latin.
Katalog-katalog
itu sendiri cukup menantang karena arsip-arsip di sana, seperti kata Keyser
(2015), "tersusun dalam rak sepanjang 80 kilometer dengan dokumen-dokumen
yang bertarikh hingga Abad ke-8."
"Jika
dalam beberapa menit mereka sadar bahwa apa yang dicari tidak ada dalam folder
yang diminta, mereka terpaksa pulang. Ini merupakan tantangan bagi para sarjana
yang terbatas waktunya atau mereka yang datang dari tempat jauh."
Komputer
diizinkan, tapi fotografi tidak boleh, sehingga para pakar harus mengandalkan
kemampuan mencatat dan mengetik mereka.
·
Archivum secretum
Kebenaran
tentang arsip-arsip rahasia bermula dari kesalahan penterjemahan bahasa Latin.
Nama kumpulan arsip Vatikan adalah Archivum Secretum Apostolicum Vaticanum.
'Secretum'
dalam bahasa Latin bukan berarti 'secret' atau 'rahasia' seperti yang disangka
orang, tapi lebih tepat diterjemahkan sebagai 'personal' atau 'pribadi'.
Arsip-arsip
itu sebenarnya terdiri dari surat-surat pribadi dan catatan-catatan historis
para Paus sebelumnya selama 4 abad belakangan.
Kumpulan
arsip itu dimulai oleh Paus Paulus V yang merasakan nilai penting sejarah
korespondensi itu dan paham bahwa dokumen-dokumen itu harus dilestarikan.
Namun
begitu, mentalitas pada Abad ke-17 adalah bahwa orang biasa tidak perlu
mengintip pertukaran kata-kata antara para Raja dan kepala Gereja, sehingga
arsip-arsip itu dikunci rapat-rapat.
·
Paus pius XII
David
Kertzer, ahli sejarah dari Brown University, berhasil memeriksa dokumen dari
masa Paus Pius XI (1922 - 1939).
Ia menyimpulkan
bahwa Paus "membuat kesepakatan dengan Mussolini untuk melindungi
kepentingan Gereja asalkan tutup mulut tentang anti-Semit yang disokong negara,
suatu kesimpulan yang berseberangan dengan pengakuan Gereja", demikian
menurut O'Loughlin (2014).
Beberapa
kelompok menekan Paus Fransiskus untuk membeberkan semua isi terkait dengan
Paus Pius XII (1939 – 1958) agar dunia akhir mengetahui dengan pasti
keterlibatannya dengan adolf hitler.
Ada beberapa
yang mengatakan bahwa ia mendukung Hitler, serupa dengan kesepakatan Gereja
dengan Mussolini. Sebagian lagi mengatakan bahwa Paus menentang Nazi dan
membantu menyembunyikan kaum Yahudi dan pihak-pihak lain yang menjadi sasaran
Nazi.
"Orang
bicara, para cendekiawan bicara. Adakah yang masih sengaja disembunyikan karena
tidak terlalu nyaman menurut pandangan Gereja?" kata Kertzer.
Walau
begitu, Kertzer mengakui bahwa Arsip Rahasia dikelola oleh para profesional
dan, menurut O'Loughlin (2014), "ada penghargaan terhadap keilmuan serius
tentang sejarah."
Pada 2012,
sebagai bagian dari perayaan 400 tahun arsip-arsip itu, ada 100 dokumen yang
dibeberkan kepada publik melalui pameran bertajuk "Lux in Arcana".
·
Harta karun sejarah
Bagi
seseorang yang cukup beruntung mendapatkan akses ke Arsip Vatikan, ada baiknya
untuk mencari sejumlah harta karun seperti berikut ini:
- Gulungan
60 meter berisi catatan pengadilan terhadap Knights Templar yang berlangsung
selama beberapa tahun sejak 1307.
- Inter
caetera, dekrit
kepausan terbitan Paus Alexander VI pada 1493 yang membagi dunia menjadi dua
pihak, Spanyol dan Portugis.
- Sepucuk
surat dari Michelangelo kepada Paus Julius II
- Dekrit
kepausan 1521 oleh Paus Leo X yang mengasingkan Martin Luther
- Petisi
1530 dari Raja Henry VIII kepada Paus Clement VII yang meminta pembatalan
pernikahan sang raja dengan Catherine dari Aragon dengan menyertakan
tandatangan dan segel dari 80 ksatria dan imam Inggris. Paus menolak petisi
itu.
- Sepucuk
surat untuk Paus Sixtus V dari Ratu Mary di Skotlandia yang memohon kepada
Gereja untuk turut campur sesaat sebelum hukuman mati baginya.
- Beberapa
catatan terkait peradilan terhadap Galileo pada 1633.
- Sepucuk
surat dari Paus Innocent X dari Ibu Suri Helena Wang dari China -- yang memeluk
agama Katolik.
- Sepucuk
surat dari Paus Clement XII kepada Dalai Lama VII yang memohon perlindungan
bagi para misionaris Fransiskan di Tibet.
-
Surat-surat tahun 1863 dari Abraham Lincoln dan Jefferson Davis dalam upaya
meminta Paus Pius IX berpihak kepada kubu Union atau Konfederasi dalam Perang
Sipil Amerika Serikat. Dua pemimpin Amerika itu bukan Katolik.
Posting Komentar